- Diduga Liar, TPS Sampah di Citra Graha Banjarbaru Pengelolaannya Minim Petugas dan Fasilitas
- Harga Gas LPG 3 Kg di Banjarbaru Jauh diatas HET, di Pengecer Pernah Capai Rp.50.000 Tabung
- Diskominfo Kalsel Dorong Pemanfaatan Digital dalam Promosikan Layanan Posyandu
- BPMHP Kalsel Ditetapkan Sebagai Laboratorium Official Control, Wujud Nyata Arahan Gubernur
- DESDM Kalsel Imbau Perusahaan Tambang Hentikan Aktivitas Saat Cuaca Ekstrem
- Kontras, Jalan Karang Anyar 3 Dihiasi Kubangan di Tengah Kawasan Jalan Mulus
- Jaringan Narkoba Antar Provinsi di Ungkap Polda Kalsel, 44,5 Kg Sabu dan 24.928 Ekstasi Diamankan
- PT. SSC Bantu Perlengkapan Olahraga Siswa SDN 2 Bekambit Kotabaru
- Pembangunan Jembatan Meranti Kotabaru Mulai Berjalan, Target Selesai 10 Desember 2025
- Pemkab Kotabaru Sambut Pangdam XXII/Tambun Bungai, Dorong Sinergi Pembangunan
Gubernur Kalsel Muhidin, Buka Suara Soal Keracunan MBG di Kalimantan Selatan

Keterangan Gambar : Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin
Banjarbaru, Borneopos.com - Menyikapi adanya kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu sekolah yang ada Kabupaten Banjar, Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin meminta agar penyedia makanan atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) lebih memperhatikan kebersihan dan kualitas makanan yang diberikan kepada masyarakat.
Baca Lainnya :
- Kotabaru Jadi Tuan Rumah Sosialisasi Serah Terima Aset PSU Perumahan dan Pemukiman se Kalsel0
- Bang Tungku Akan Unjuk Rasa di Kantor Bupati Kotabaru pada 15 Oktober 20250
“Kalau keracunan MBG ini kan macam-macam permasalahan. Tapi yang jelas mudah-mudahan kita yang penyedia MBG ini harus menyiapkan pembersih atau membersihkan tempat nasinya, terutama di tempat orang jual. Jadi ini harus kita samakan dulu,” kata H. Muhidin, Banjarbaru, Jumat (10/10/2025).
Menurutnya, pihak Polda Kalsel juga telah memberikan arahan agar seluruh penyedia makanan menggunakan bahan pembersih tertentu sesuai standar yang telah dianjurkan. Hal ini penting dilakukan agar kasus serupa tidak terulang kembali.
“Kalau masih ada masalah, mungkin itu karena kualitas makanannya. Apakah makanan ini dibikin terlalu pagi, atau gara-gara alat masaknya, itu juga harus diperhatikan,” tambahnya.
Terkait langkah yang akan diambil Pemerintah Provinsi Kalsel, H. Muhidin menyebut pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
Menurutnya, persoalan keracunan MBG tidak hanya terjadi di Kalsel, tetapi juga terjadi di daerah lain di Indonesia.
“Kita menunggu pemerintah pusat. Kalau pusat tidak ada gerakan, ya kita tetap. Tapi kalau ada instruksi dari pusat, apalagi kalau kasus ini terus berulang, kita akan pertimbangkan penutupan sementara,” ungkapnya.
Lebih lanjut, H. Muhidin menekankan bahwa pengawasan terhadap penyajian makanan perlu diperketat. Apabila ditemukan penyedia yang tidak memperhatikan kebersihan maupun cara pengolahan makanan sesuai aturan, maka tindakan tegas bisa dilakukan.
“Kalau penyedia tidak memperhatikan masakan atau cara membersihkan tempat makannya itu tidak sesuai harapan, mungkin akan kita laksanakan penutupan sementara,” tegas Gubernur H. Muhidin. (red/MCKalsel)
Baca Lainnya :
- Lagi, Polres Kotabaru Bekuk Penjual Zenith0
- Laka Lantas Depan Kantor KPUD Kotabaru, Korban Dikabarkan Meninggal Dunia0
Berita KALSEL










