- Kapolda Kalsel Cek Kesiapan Pengajian Malam 5 Rajab 1447 H
- Gubernur Kalsel Buka Rakerprov KONI Tahun 2025
- HAKORDIA 2025: Pemkab Kotabaru Gelar Sosialisasi dan Diskusi Panel SPI 2025
- Skandal Pemerasan Kejari HSU, LSM GMPD Banjarbaru: Banyak Yang Bisa jadi Target KPK di Kalsel
- Disparpora Kotabaru Sukses Gelar Bupati Cup Kotabaru Hebat 2025
- Wabup Kotabaru Apresiasi Festival Budaya 2025 di Obyek Wisata Kampung Nelayan
- HUT Polhut ke-59, Dishut Kelsel Tekankan Pelestarian Ekosistem Hutan Banua
- Catatan Kritis Akhir Tahun WALHI Kalsel: Rapor Merah Pemprov Atasi Krisis Lingkungan!
- Pelabuhan Stagen Dipadati Penumpang, Pelindo Kotabaru Siagakan Fasilitas dan Personel
- Pemkab Kotabaru dan Kemenag Berikan Penghargaan Peserta MTQ Berprestasi
Disparpora Kotabaru Intens Bangun Branding Eco-Tourism dan Keindahan Alam Bumi Saijaan

Keterangan Gambar : Sekretaris Disparpora Kotabaru Hj. Evi Yusnita
Banjarbaru, Borneopos.com (07/12/2025) – Kabupaten Kotabaru mengukuhkan tekadnya untuk menjadi destinasi pariwisata unggulan di Kalimantan Selatan melalui acara talkshow "Mozaik Indonesia: Explore Kotabaru: Seni Budaya dan Wisata Hidup, Ekraf Tumbuh!" di bawah payung semangat "Kotabaru Hebat, Kotabaru Dahsyat."
Baca Lainnya :
- Pemkab bersama PGRI Kotabaru Gelar Jalan Sehat dan Senam Anak Indonesia Hebat0
- Pameran Kepariwisataan dan UMKM Kotabaru di Q-Mall Berlangsung Meriah, Evy: Ini Langkah Strategis0
Diskusi pada Sabtu, 6 Desember 2025, yang menghadirkan Hj. Evi Yusnita, ST., MM., Sekretaris Disparpora, dan Thamrin Pekki, Ketua DPC Gekrafs Subsektor Seni Rupa, secara transparan memaparkan strategi promosi dan pengembangan wilayah yang berlandaskan Visi HARMONIS Bupati.
Kekayaan Alam Kotabaru destinasi All-in-One. Hj. Evi Yusnita menegaskan bahwa kehebatan Kotabaru terletak pada kelengkapan destinasi alamnya.
"Tempat wisata di Kotabaru sangat lengkap, dari pantainya, bukit, hutan. Jika ingin snorkeling juga tidak usah jauh-jauh, airnya pun sangat jernih," ujar.Evy.
Ia menambahkan bahwa ikon Kotabaru tidak hanya satu, karena setiap tempat memiliki daya tarik tersendiri, seperti Pantai Kedambaan, Sarang Tiung, dan Bukit Mamake. Bahkan, Kotabaru menjadi salah satu dari 13 kabupaten/kota di Kalsel yang memiliki fasilitas paralayang.
"Tidak hanya wisata laut, ada juga wisata di seberang Pulau Kalimantan, salah satunya Goa Lowo," jelasnya.
Hj. Evi menekankan bahwa seluruh upaya Disparpora didorong oleh Visi HARMONIS Bupati (Harmonis, Energik, Bersatu, Amanah, dan Tangguh).
Dalam konteks pengembangan wisata, Disparpora fokus pada eco-tourism atau wisata berbasis alam dan lingkungan.
"Kotabaru sendiri tanpa dipoles terlalu banyak, alamnya sudah sangat indah. Tantangannya lebih kepada membrandingnya. Bagian pemasaran dan masyarakat sendiri lah yang sangat berperan banyak dalam mengajak masyarakat luas untuk berkunjung ke Kotabaru," paparnya.
Dukungan Pemerintah pada Ekraf dan UMKM
Sesuai dengan semangat Bersatu dan Energik, Hj. Evi menjelaskan bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap pelaku UMKM dan Ekraf (termasuk subsektor kriya, fashion, kuliner, dsb.) adalah dengan selalu menggaet mereka dalam setiap event yang diselenggarakan dinas.
Inisiatif ini bertujuan memberikan panggung dan akses pasar secara langsung kepada pelaku usaha kreatif, sehingga mereka terpacu untuk menjadi lebih Tangguh dalam berusaha.
Dalam upaya mewujudkan Kotabaru agar dilirik masyarakat luas, Evi mengungkap strategi promosi digital yang agresif. Dinas Pariwisata memiliki tim khusus yang diberi pelatihan media sosial.
"Teman-teman konten kreator sangat banyak membantu, dan diharapkan terus tetap kreatif dan menciptakan tren tentang Kotabaru. Sehari mereka harus membuat 3 konten agar cepat FYP juga," jelas Evi.
Ini merupakan upaya nyata Disparpora dalam memanfaatkan subsektor fotografi dan film untuk branding pariwisata.
Tuntutan Aktivitas Digital Bagi Semua Subsektor
Sementara, Thamrin Pekki, yang mewakili subsektor seni rupa, menyampaikan bahwa perkembangan perekonomian di subsektor ini sangat bagus, dengan penekanan pada kualitas bukan hanya kuantitas.

Thamrin berharap agar seniman terus belajar melalui study banding ke daerah yang seni rupanya lebih berkembang. Secara spesifik, Gekrafs ingin menonjolkan seni rupa yang bertujuan sebagai penggerak ekonomi.
"Harapan kedepannya supaya lebih banyak seni rupa yang berbentuk miniatur atau replika, dsb, sehingga bisa menjadi ciri khas ketika berkunjung, sama seperti ketika mengunjungi kota-kota lain di luar daerah contohnya daerah Jogja atau Bali. Karena Kotabaru tidak kekurangan bahan dan potensi," kata beliau.
Selain itu, Thamrin Pekki menegaskan bahwa semua subsektor Ekraf (termasuk penerbitan, fashion, dan kuliner) memang harus lebih aktif dalam mengelola platform digital mereka sebagai ajang promosi.
Hal ini krusial mengingat tempat yang paling banyak dikunjungi wisatawan saat ini adalah wisata alam, dengan Bukit Mamake sebagai salah satu primadona.
Fokus Kualitas dan Belajar Berkelanjutan
Menutup diskusi mengenai seni rupa, Thamrin menambahkan bahwa seni rupa dibagi dua: yang bertujuan untuk apresiasi dan yang bertujuan sebagai penggerak ekonomi.
Dengan fokus pada kualitas dan potensi lokal yang melimpah, ia berharap subsektor seni rupa Kotabaru terus berkembang, memastikan semangat Harmonis dan Amanah dalam berkarya selalu terjaga.
Melalui sinergi antara keindahan alam yang tak perlu dipoles, semangat dari pimpinan daerah, serta dukungan aktif terhadap delapan subsektor Ekraf, Kotabaru memantapkan langkahnya.
Dukungan media sosial dan harapan pada replika ikonik menjadi bukti bahwa strategi Kotabaru untuk menjadi daerah yang Hebat dan Dahsyat adalah strategi yang komprehensif dan visioner. (red/nita)

Baca Lainnya :
- PORSENI Pelkat PKB Kalsel-Teng GPIB Sukses Digelar, Kotabaru Raih Juara Umum dan Dirigen Terbaik0
- Mengenal Wisata Religi Bumi Saijaan : Makam Raja Pulau Laut0



.jpg)

.jpg)
.jpg)




