Bioskop Bisik Inklusif

Reported By Pimred Borneo Pos 16 Jan 2025, 09:42:08 WIB Kotabaru
Bioskop Bisik Inklusif

Keterangan Gambar : Noorhalis Majid


Oleh: Noorhalis Majid


Kotabaru, Borneo Pos  --  Menonton film di bioskop, selama ini hanya dilakukan oleh yang mampu melihat. Padahal tidak semua mampu melihat. Ada banyak saudara-saudara kita yang disabilitas tuna netra, tidak dapat menyaksikan film di bioskop. Mereka hanya mendengar, atau mendapat cerita dari kawannya, tentang film-film yang ramai ditonton dan menjadi pembicaraan. 

Baca Lainnya :


Ide tentang bioskop bisik inklusif, awalnya dicetuskan oleh Cici Suciati dan Tarini, dari komunitas Fellowship of Netra Community (Fency) pada tahun 2015 di Galeri Indonesia Kaya – Jakarta. Ide tersebut kemudian bergulir di berbagai tempat di Indonesia, termasuk di Banua Kalimantan Selatan. 


Sekarang, Forum Sineas Banua (FSB), bersama Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, juga mulai memperkenalkan tentang bioskop bisik inklusif. Terutama dalam rangka mensosialisasikan film-film Banjar yang tidak kalah bagusnya dibanding film lainnya, kepada disabilitas tuna netra. 


Bioskop Bisik merupakan kegiatan menonton film secara bersama-sama yang inklusif bagi penyandang tuna netra. Dalam kegiatan ini, penonton yang berpenglihatan, membisikkan deskripsi adegan kepada teman netra yang hanya mendengarkan. 


Setiap adegan dibisikkan oleh teman, sehingga memberikan gambaran tentang alur, setting, adegan dan jalannya film yang disaksikan melalui penglihatan, terutama pada saat tidak ada dialog.  


Bioskop Bisik bertujuan memberikan akses yang sama bagi penyandang tuna netra untuk menikmati hiburan. Diharapkan warga bisa lebih terbuka dan bersahabat terhadap penyandang disabilitas tuna netra,  agar dapat menikmati pengalaman sinematik yang inklusif dan menginspirasi.


Pengusaha bioskop harus turut menyambut gagasan ini, dengan melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan di lingkungan bioskop. Termasuk membenahi fasilitas akses, tempat parkir, toilet, dan sarana lainnya. 


Ada baiknya untuk melengkapi dan menciptakan keramahan tersebut, langsung melibatkan disabilitas tuna netra, agar mereka menyampaikan sendiri segala kebutuhannya, dan dapat menguji secara langsung, apakah sarana yang tersedia sudah memberikan akses dan kemudahan.


Dan yang lebih penting, semua warga mendukung, memberikan keramahan, dan bersedia menjadi relawan yang mau membisikkan, agar bioskop juga dapat dinikmati saudara-saudara kita penyandang disabilitas tuna netra. (nm)



Baca Lainnya :




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment