Andi Harun Ajak Warga Samarinda Rawat Sungai Karang Mumus Lewat Gerakan Perahu Ketinting

Reported By Pimred Borneo Pos 31 Mei 2025, 21:56:47 WIB KALTIM
Andi Harun Ajak Warga Samarinda Rawat Sungai Karang Mumus Lewat Gerakan Perahu Ketinting

Keterangan Gambar : Wali Kota Samarinda, Dr. H. Andi Harun saat pungut sampah di Sungai Karang Mumus, Sabtu (31/5/2025).




Samarinda, Borneopos.com – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar kegiatan kerja bakti massal bertajuk “Gerakan Perahu Ketinting Pungut Sampah Sungai Karang Mumus dan Apel Bersama”, Sabtu (31/5/2025).


Baca Lainnya :

Kegiatan yang diinisiasi langsung oleh Wali Kota Samarinda, Dr. H. Andi Harun, ini dipusatkan di Jalan Tongkol, samping Jembatan 1, dimulai pukul 07.00 WITA. Ratusan peserta dari berbagai unsur masyarakat, ASN, hingga komunitas lingkungan turut ambil bagian dalam aksi bersih sungai tersebut.


Gerakan ini bertujuan membersihkan Sungai Karang Mumus dari tumpukan sampah dan sedimentasi yang menghambat aliran air, sekaligus mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, termasuk drainase di sekitar permukiman.


“Ini bagian dari cara kita mengajak masyarakat dan mengedukasi mereka agar semakin besar keterlibatannya dari hari ke hari. Kebersihan lingkungan, termasuk drainase, menjadi tanggung jawab bersama. Setidaknya kita bergotong royong menjaga lingkungan agar bersih, dan sedimentasinya bisa kita angkat,” ujar Wali Kota Andi Harun di sela kegiatan.


Andi Harun menegaskan, kegiatan ini memiliki dua tujuan utama: terjun langsung memungut sampah di sungai serta menyampaikan pesan moral kepada masyarakat agar ikut menjaga lingkungan di sekitarnya.


“Pertama, kita terlibat langsung memungut sampah di sungai. Kedua, melalui aksi ini kita menyampaikan pesan bahwa menjaga lingkungan bukan hanya di sungai, tapi juga di lingkungan masing-masing,” jelasnya.


Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga menyinggung persoalan banjir yang kerap melanda Samarinda. Menurutnya, persoalan banjir tidak hanya berkaitan dengan teknis saluran air, tetapi juga kebijakan besar yang menyangkut tata kelola lingkungan.


“Persoalan banjir itu banyak variabelnya. Kebijakan terhadap lingkungan seperti tambang, perkebunan, hingga pengupasan lahan turut berkontribusi. Membersihkan parit dan mengangkat sedimentasi memang penting, tapi jika aktivitas tambang dan pembukaan lahan masih terjadi, maka sedimentasi akan terus bertambah,” tegasnya.


Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pihak-pihak yang kerap mengkritisi penanganan banjir, untuk turut memperhatikan dan membicarakan aspek kebijakan lingkungan secara menyeluruh.


“Program kita di Samarinda tetap berjalan. Secara teknis, arah kebijakan kita sudah benar. Tapi tentu perlu dukungan menyeluruh, termasuk kesadaran masyarakat dan sinergi lintas sektor,” tutupnya.


Gerakan ini diharapkan menjadi momentum bersama bagi warga Samarinda untuk lebih peduli dan aktif menjaga kebersihan lingkungan, sekaligus memperkuat upaya pemerintah dalam mengatasi persoalan banjir secara berkelanjutan. (ril/red)


Baca Lainnya :




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment