- Komitmen Sejahterakan Warga, Syairi: Pemkab Akan Luncurkan Kartu Kotabaru Sehat, Berobat Gratis
- Tanggapan Kadis PUPR Kotabaru Soal Proyek dan Tuntutan me Non Job kan
- Syairi Akan Gandeng Pihak Swasta Perbaiki Jalan Rusak, Melalui Dana CSR
- Konferensi Pers Polres Samosir Terkait Viralnya Pernyataan EMN Adalah Korban Kecelakaan Tunggal
- Soal Dugaan Korupsi, LSM BP3K-RI Akan Bersurat Ke Bupati Kotabaru Minta, Kadis PUPR, Tuti di Non Job
- Wakil Bupati Samosir Terima Audiensi BP Toba Caldera UNESCO Global Geopark
- Wakil Bupati Samosir Hadiri Perayaan Hari Jadi Ke-26 Kabupaten Toba
- Opini | Pecat Semua Polisi, Korupsi Akan Aman
- Bupati Rusli Laksanakan Safari Ramadhan dan Serahkan Sejumlah Bansos di Pulau Laut Utara
- Bupati Rusli Minta Pengurusan KTP, KK dan Akta Lahir di Disdukcapil Kotabaru 1 Jam Selesai
Wakil Bupati Samosir Terima Audiensi BP Toba Caldera UNESCO Global Geopark

Keterangan Gambar : Audiensi BP Toba Caldera UNESCO Global Geopark dengan Wabup Samosir, Selasa (11/3/2025).
Samosir, Borneo Pos - Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk, SE, MM didampingi Ketua TP. PKK Ny. Kennauli A. Sidauruk, Asisten II Hotraja Sitanggang, Kadis Budpar Tetty Naibaho, Kadis Kopnakerindag Rista Sitanggang, menerima kehadiran dan audiensi Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark periode 2025-2030, di ruang kerjanya, Selasa (11/3).
Baca Lainnya :
- Wakil Bupati Samosir Hadiri Perayaan Hari Jadi Ke-26 Kabupaten Toba0
- Opini | Pecat Semua Polisi, Korupsi Akan Aman0
Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark yang hadir diantaranya Dr. Azizul Kholis, SE, M.Si, M.Pd, CMA, CSRS (General Manager), Ovi Vensus Hamubaon Samosir, S.Sos, M.Si (Manager Divisi Pendidikan, Konservasi, dan Pemberdayaan Masyarakat), Dra. Debbie Riauni Panjaitan, M.Th (Manager Divisi Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan) dan Tikwan Raya Siregar, SS, M.Si (Manager Divisi Kerjasama, Promosi, dan Publikasi)
GM BP TCUGGp, Dr. Azizul, mengungkapkan kehadiran mereka di Kabupaten Samosir adalah untuk memperkenalkan diri setelah dilantik pada bulan Februari lalu oleh Gubsu dan juga memohon dukungan dan kolaborasi untuk memperoleh kartu hijau UNESCO dalam proses revalidasi yang akan dilakukan antara bulan Mei atau Juni 2025 mendatang.
"Sudah sepatutnya kami datang memperkenalkan diri kepada Kepala Daerah kawasan Danau Toba selaku anggota dewan pembina kami", ujar Dr. Azizul.
Dirinya mengungkapkan kehadiran Badan Pengelola di Samosir adalah juga untuk membangun koordinasi dan diskusi terkait program-program kemitraan, edukasi dan pemberdayaan masyarakat, digitalisasi disemua geosite, sebagai strategi awal mendapatkan kartu hijau dari UNESCO.
Dra. Debbie Riauni Panjaitan menambahkan, bahwa mayoritas geosite Kaldera Toba berada dikawasan Kabupaten Samosir maka tentu konsentrasi penilaian oleh Tim Assesor pasti lebih banyak di Samosir.
Debbie berharap kedepan agar pemerintah daerah mengeluarkan regulasi untuk perlindungan geosite dan membentuk tim pokja dalam pengelolaan geosite dimaksud.
Wakil Bupati Samosie Ariston Tua Sidauruk, SE, MM, menyambut baik kehadiran Badan Pengelola Toba Caldera yang baru dilantik.
Ariston menyampaikan untuk mendapatkan kartu hijau dari UNESCO, diperlukan kerjasama, sinergitas dan kolaborasi antara pemangku kepentingan, khususnya kepala daerah dikawasan Danau Toba.
"Kita harus hilangkan ego sektoral. Yang diperlukan adalah saling mendukung, kolaborasi dan sinergitas. Tinggal baigamana kita mengintegrasikan segala potensi yang ada, saya yakin Geopark Kaldera Toba mendapat kartu hijau dari UNESCO", terang Ariston.
Terkait dukungan dana dalam penyampaian informasi di pintu masuk dan geosite-geosite yang ada, Wabup Ariston mengatakan akan membantu sesuai dengan kemampuan keuangan yang ada
"Pasti kita mendukung, tentu dengan kemampuan keuangan ditengah program efesiensi pemerintah saat ini", ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Asisten II Hotraja Sitanggang berharap dengan terpilihnya pengelola yang baru maka ada secercah harapan program pengelola Toba Caldera dapat berjalan dengan baik.
Hotraja meminta agar BP Toba Caldera UNESCO Global Geopark dapat menyurati kementerian terkait untuk meninjau kembali kebijakan izin penyadapan getah pohon pinus di kawasan Danau Toba.
"Ini untuk mempertahankan nilai biodiversity. Kita kuatir jika ini tidak dihentikan maka tanaman endemik ini lama-lama akan punah", katanya.
Sementara itu, Kadis Budpar Tetty Naibaho meminta badan pengelola yang baru agar sering-sering berkunjung ke setiap geosite-geosite yang ada, sehingga dapat melihat kekurangan dilapangan untuk dibenahi bersama-sama.(ril/jnr)
Baca Lainnya :
- Lagi, Polres Kotabaru Bekuk Penjual Zenith0
- 28 Rumah Ludes Dijilat Sijago Merah Di Kotabaru, Kerugian Capai Milyaran Rupiah0
