Lisa Apresiasi Banjarbaru Street Art Festival 2025 yang Kini Digelar Bergilir di Tiap Kecamatan

Reported By Pimred Borneo Pos 16 Nov 2025, 13:56:12 WIB Kotabaru
Lisa Apresiasi Banjarbaru Street Art Festival 2025 yang Kini Digelar Bergilir di Tiap Kecamatan

Keterangan Gambar : Wali Kota Banjarbaru, Hj. Erna Lisa Halaby saat menghadiri Banjarbaru Street Art Festival 2025, Sabtu (15/11/2025).




Banjarbaru, Borneopos.com (16/11/25) -  Banjarbaru Street Art Festival (BSAF) kembali hadir untuk kedua kalinya tahun ini digelar ditanggal 15/11/2025 dengan membawa semangat baru. Jika tahun sebelumnya festival ini hanya terpusat di kawasan Kelurahan Syamsudin Noor, tahun 2025 ini BSAF resmi naik kelas dan akan diselenggarakan secara bergilir di setiap kecamatan. 


Baca Lainnya :

Kecamatan Landasan Ulin menjadi lokasi perdana untuk gelaran tahun ini.

Diambil alih oleh tim Banjarbaru Emas Kreatif, BSAF tahun ini mengusung visi yang lebih luas, yaitu menggelar festival setiap tiga bulan sekali di kecamatan yang berbeda. Langkah ini diambil untuk mencapai tujuan utama, yakni meningkatkan kreativitas warga dan melestarikan budaya-budaya lokal.


Semangat "Dari Warga untuk Warga" tercermin dalam partisipasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 


Wali Kota Banjarbaru, Hj. Erna Lisa Halaby, turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif yang digagas warga ini.


"Saya turut mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi, kolaborasi dan sinergi semua yang terlibat dalam pelaksanaan hari ini Banjarbaru Street Art Festival dari warga untuk warga," ucap Lisa


Festival kali ini berhasil menampung 80 tenant secara keseluruhan, yang turut serta memutar roda ekonomi lokal.


"Harga sewa tenant yang terjangkau memang kami prioritaskan agar UMKM bisa terlibat secara maksimal," ujar Dony selaku panitia acara, sembari menambahkan bahwa dukungan terhadap UMKM adalah bagian penting dari acara.


Salah satu warga Erlina mengapresiasi upaya ini.  "Kegiatannya menghibur dan memberikan ruang berekspresi bagi warga. Harapan kami, ini tidak hanya berhenti sebagai karnaval, tetapi terus dievaluasi seiring waktu agar manfaatnya makin besar," tuturnya.


Tantangan Animo dan Kendala Waktu

Meskipun mendapat sambutan positif, penyelenggara mengakui adanya tantangan. Animo masyarakat yang biasanya tinggi pada bulan Agustus yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia (saat pertama kali diadakan), dan cenderung berkurang ketika digelar pada bulan November.


Dari sisi pendanaan, Dony tidak menampik adanya kendala waktu penggalangan dana, namun ia memastikan bahwa festival ini merupakan kolaborasi nyata. 


"Pendanaan acara ini merupakan gabungan dari sumbangan warga, donatur, dan juga dukungan dari pemerintah," jelasnya.


Dengan perluasan cakupan ini, Banjarbaru Street Art Festival diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang mampu menjangkau seluruh potensi kreatif dan ekonomi di Kota Banjarbaru. (nita)






Baca Lainnya :




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment