- Gubernur Kalsel Tetapkan UMP 2026 Naik 6,54 %
- Kapolda Kalsel Cek Kesiapan Pengajian Malam 5 Rajab 1447 H
- Gubernur Kalsel Buka Rakerprov KONI Tahun 2025
- HAKORDIA 2025: Pemkab Kotabaru Gelar Sosialisasi dan Diskusi Panel SPI 2025
- Skandal Pemerasan Kejari HSU, LSM GMPD Banjarbaru: Banyak Yang Bisa jadi Target KPK di Kalsel
- Disparpora Kotabaru Sukses Gelar Bupati Cup Kotabaru Hebat 2025
- Wabup Kotabaru Apresiasi Festival Budaya 2025 di Obyek Wisata Kampung Nelayan
- HUT Polhut ke-59, Dishut Kelsel Tekankan Pelestarian Ekosistem Hutan Banua
- Catatan Kritis Akhir Tahun WALHI Kalsel: Rapor Merah Pemprov Atasi Krisis Lingkungan!
- Pelabuhan Stagen Dipadati Penumpang, Pelindo Kotabaru Siagakan Fasilitas dan Personel
Soal Proyek Jembatan Pulau Kalimantan - Pulau Laut, Kadis PUPR Kalsel Sulit Ditemui Wartawan

Keterangan Gambar : Situasi Proyek pembangunan jembatan Pulau Kalimantan-Pulau Laut, Rabu (19/11/2025).
Banjarbaru, Borneopos.com (19/11/25) — Proyek ambisius Pembangunan Jembatan Pulau Kalimantan - Pulau Laut Kabupaten Kotabaru yang dikerjakan oleh PT. Hutomo Karya terus berlanjut.
Baca Lainnya :
- Pelindo Kotabaru Sambut Kunjungan Komisaris dan Management PT. Pertamina di Pelabuhan Stagen0
- Suwanti Pimpin Rapat Mediasi Soal Lahan Transmigrasi dan Pengalihan Sungai di Pulau Laut Timur 0
Jembatan ini digadang-gadang akan menjadi koneksi vital yang menghubungkan daratan pulau Kalimantan dengan Pulau Laut, sentra-sentra ekonomi di Kabupaten Kotabaru.
Namun, di tengah progres fisik yang sedang berjalan, tim media borneopos.com menghadapi kendala serius dalam upaya mendapatkan keterangan resmi dari pihak Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Selatan.
Upaya tim jurnalis untuk memperoleh informasi terkini dan rincian pembangunan dari pihak Dinas PUPR Provinsi Kalsel telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut.
Setiap kunjungan ke kantor dinas selalu berujung pada penolakan dengan alasan yang sama: "tidak di tempat" atau "sedang rapat" (TL). Bahkan, permintaan untuk mendapatkan kontak pejabat terkait guna mengatur jadwal wawancara pun tidak dipenuhi.
Jurnalis Borneopos.com, Anita yang terlibat dalam upaya peliputan ini, mengakui bahwa tujuan kunjungannya sangat jelas dan profesional.
"Kami hanya ingin mencari informasi langsung dari narasumber di Dinas PUPR agar pemberitaan ini menjadi berimbang dan sesuai dengan fakta lapangan yang berkaitan langsung dengan kinerja Dinas dalam mengawasi proyek monumental ini," tegas Anita.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan akuntabilitas proyek infrastruktur berskala besar yang menggunakan dana publik.
Sulitnya akses komunikasi ini berpotensi menghambat penyampaian informasi yang utuh dan berimbang kepada publik, padahal hal tersebut adalah hak masyarakat untuk mengetahui perkembangan proyek strategis ini.
Kesan tertutupnya informasi bagi publik oleh Dinas PUPR Provinsi Kalsel sebagai penanggung jawab proyek ini sangat di sayangkan.
Dinas PUPR Kalsel seyogyanya memiliki kewajiban untuk menyampaikan progres dan perkembangan serta memastikan kualitas dan kesesuaian jadwal pembangunan sesuai dengan kontrak.
Keterbukaan informasi adalah kunci untuk membangun kepercayaan publik terhadap proyek pemerintah. Keterbukaan juga memungkinkan adanya kontrol sosial yang positif terhadap kinerja dinas.
Jembatan yang akan membentang di atas selat ini merupakan proyek strategis nasional/daerah yang telah lama dinanti.
Pantauan Borneopos.com dilapangan, Rabu (19/11/2025), PT. Hutomo Karya sebagai kontraktor pelaksana menunjukkan komitmen mereka terhadap penyelesaian proyek ini.
Seperti diketahui, Jembatan ini dirancang tidak hanya untuk mempermudah akses transportasi logistik dan penumpang, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Kotabaru dan sekitarnya. Pembangunan jembatan ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh yang selama ini harus dilalui menggunakan kapal feri.
Diharapkan, pihak Dinas PUPR Provinsi Kalsel dapat segera menanggapi permintaan wawancara dari media, termasuk yang diajukan oleh jurnalis Borneopos.com, Anita.
Kolaborasi yang baik antara pemerintah, kontraktor (PT. Hutomo Karya), dan media sangat diperlukan agar masyarakat dapat terus memantau dan mengetahui jalannya pembangunan jembatan Pulau Kalimantan - Pulau Laut.
Publik Kotabaru dan Kalimantan Selatan secara keseluruhan menaruh harapan besar pada proyek Jembatan Pulau Kalimantan - Pulau Laut. Kelancaran proyek, baik dari segi teknis maupun komunikasi publik yang transparan dan berimbang, akan menjadi indikator keberhasilan pembangunan infrastruktur.
Untuk diketahui, biaya yang diperlukan untuk penyelesaian jembatan ini diperkirakan mencapai sekitar 5,9 triliun. Namun pada tahap awal mencapai Rp1,2 triliun dengan rincian tahun 2024 sebesar 500 miliar kemudian tahun 2025 sebesar Rp750 miliar. (red)



Baca Lainnya :
- Lagi, Polres Kotabaru Bekuk Penjual Zenith0
- Laka Lantas Depan Kantor KPUD Kotabaru, Korban Dikabarkan Meninggal Dunia0




.jpg)

.jpg)




