- Satresnarkoba Polres Kotabaru Musnahkan Barang Bukti Narkotika
- Humas Polresta Samarinda Hadiri Rakernis di Polda Kaltim Guna Dukung Asta Cita Presiden RI
- Kurir Ekstasi Diciduk di Parkiran KTV Samarinda, Polisi Sita 30 Butir Ekstasi dan Serbuk Narkoba
- Lanal Kotabaru Sambut Kunker Panglima Koarmada II Laksda TNI I Gung Putu Alit Jaya di Bumi Saijaan
- Komandan Lanal Kotabaru Dampingi Panglima Koarmada II Musnahkan 35.200 Batang Rokok Tanpa Cukai
- SMSI Dukung Polri Tegakkan Supremasi Hukum dan Ciptakan Kondusifitas Nasional
- BPKP Kalsel Sampaikan Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Pemkab Kotabaru 2025
- Dispar Kalsel dan Disparpora Kotabaru Gelar Pelatihan Pitching & Public Speaking untuk Pelaku Ekraf
- DPMPTSP Kotabaru Gelar Bimtek Untuk Puluhan Pelaku Usaha
- OPINI | 100 Hari Bermakna, Atau SAHIBAR Seremonial?
BPKP Kalsel Sampaikan Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Pemkab Kotabaru 2025

Keterangan Gambar : BPKP Kalsel Sampaikan Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Pemkab Kotabaru 2025, di Aula Bamega, lantai 2 Kantor Bupati Kotabaru, Kamis (12/6/2025).
Borneopos.com, Kotabaru — Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan Ayi Riyanto menyampaikan hasil evaluasi atas perencanaan dan penganggaran Pemerintah Kabupaten Kotabaru Tahun 2025 dalam sebuah audiensi resmi yang digelar di Aula Bamega, lantai 2 Kantor Bupati Kotabaru, Kamis (12/6/2025).
Baca Lainnya :
- Dispar Kalsel dan Disparpora Kotabaru Gelar Pelatihan Pitching & Public Speaking untuk Pelaku Ekraf0
- DPMPTSP Kotabaru Gelar Bimtek Untuk Puluhan Pelaku Usaha0
Acara ini dibuka pukul 09.00 WITA dan dihadiri oleh unsur pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), auditor BPKP, serta para kepala unit teknis di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotabaru. Sambutan pembuka dibacakan oleh Sekretaris Daerah Eka Saprudin, mewakili Bupati Kotabaru.
Dalam sambutannya, Sekda menekankan bahwa audiensi ini menjadi bagian dari komitmen bersama dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel, sekaligus sebagai momentum refleksi untuk meningkatkan kualitas pembangunan daerah.
“Hasil evaluasi ini harus kita jadikan panduan dalam memperbaiki kebijakan, khususnya di lima sektor prioritas pembangunan kita,” tegas Sekda, merujuk pada pengentasan kemiskinan, penurunan stunting, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan UMKM.
Sekda juga menambahkan bahwa ke depan, isu-isu strategis seperti program makan bergizi gratis, koperasi merah putih, dan sekolah rakyat harus turut menjadi bagian dari pemikiran dalam penyusunan RPJMD, agar kebijakan pembangunan benar-benar menjawab kebutuhan mendasar masyarakat.
Dalam paparannya, Kepala Perwakilan BPKP Kalimantan Selatan Ayi Riyanto mengungkapkan bahwa dari total anggaran lima sektor prioritas yang mencapai Rp1,4 triliun, terdapat Rp764,8 miliar atau 51,5% anggaran yang berpotensi tidak efektif, serta Rp42,2 miliar (2,85%) yang dinilai tidak efisien.
Menurut BPKP, sejumlah program masih disusun tanpa keterkaitan yang kuat antara perencanaan jangka menengah dan pendek.
Selain itu, indikator kinerja program lebih banyak berorientasi pada aspek kuantitatif ketimbang kualitas hasil.
“Kami melihat masih banyak indikator yang hanya menghitung jumlah, seperti anak yang bersekolah, tanpa mengukur kualitas pendidikan itu sendiri,” ujar perwakilan BPKP.
Kondisi ini, lanjutnya, berkontribusi terhadap permasalahan lanjutan seperti tingginya angka pengangguran terbuka, yang bahkan melampaui angka kemiskinan di Kotabaru.
Evaluasi juga menyoroti ketidaksesuaian antara judul program dan implementasi di lapangan. Salah satu contoh yang disampaikan adalah program penanggulangan stunting yang justru banyak mengalokasikan anggaran untuk kegiatan tidak langsung, seperti pelatihan umum, alih-alih intervensi spesifik untuk ibu hamil dan balita.
Selain itu, anggaran pemberdayaan UMKM disebut masih belum sepenuhnya menjangkau pelaku usaha kecil di desa-desa yang membutuhkan akses dan pendampingan.
Dalam sesi tanggapan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sri Sulistyani, menyoroti pentingnya inovasi digital, terutama di wilayah yang belum memiliki infrastruktur lengkap.
“Media sosial dapat menjadi solusi murah dan efektif untuk edukasi kesehatan atau penguatan peran perempuan di pedesaan,” ujarnya.
Senada, Sekda Kotabaru menambahkan bahwa digitalisasi juga berpotensi menekan anggaran tanpa mengurangi jangkauan manfaat.
“Kita tidak selalu perlu dana besar untuk menjangkau banyak orang. Kampanye digital bisa dilakukan dengan biaya rendah, tapi dampaknya luas,” tegasnya.
Dalam sesi penutupan, Bupati Kotabaru H. Muhamad Rusli menyempatkan berhadir menyampaikan langsung sambutan resmi kepada seluruh peserta audiensi. Ia mengapresiasi kehadiran BPKP dan menjadikan evaluasi ini sebagai kompas penting dalam merumuskan kebijakan pembangunan ke depan.
“Mari kita jadikan hasil evaluasi ini sebagai panduan dalam merumuskan kebijakan yang lebih baik demi kesejahteraan masyarakat Kotabaru,” ujar Bupati dalam sambutannya.
Acara ditutup dengan penyerahan cenderamata dari Bupati Kotabaru kepada Kepala BPKP Kalimantan Selatan, serta penyerahan resmi dokumen hasil evaluasi perencanaan dan penganggaran APBD Tahun 2025 kepada Pemerintah Kabupaten Kotabaru.(ril/red)
Baca Lainnya :
- Operator Excavator Dinas PUPR Kotabaru Tenggelam Di Sungai Jupi, Tim Gabungan Lakukan Pencarian0
- Jenazah Korban Serangan Buaya Ditemukan di Sungai Durian Kotabaru0
