- Gubernur Kalsel Tetapkan UMP 2026 Naik 6,54 %
- Kapolda Kalsel Cek Kesiapan Pengajian Malam 5 Rajab 1447 H
- Gubernur Kalsel Buka Rakerprov KONI Tahun 2025
- HAKORDIA 2025: Pemkab Kotabaru Gelar Sosialisasi dan Diskusi Panel SPI 2025
- Skandal Pemerasan Kejari HSU, LSM GMPD Banjarbaru: Banyak Yang Bisa jadi Target KPK di Kalsel
- Disparpora Kotabaru Sukses Gelar Bupati Cup Kotabaru Hebat 2025
- Wabup Kotabaru Apresiasi Festival Budaya 2025 di Obyek Wisata Kampung Nelayan
- HUT Polhut ke-59, Dishut Kelsel Tekankan Pelestarian Ekosistem Hutan Banua
- Catatan Kritis Akhir Tahun WALHI Kalsel: Rapor Merah Pemprov Atasi Krisis Lingkungan!
- Pelabuhan Stagen Dipadati Penumpang, Pelindo Kotabaru Siagakan Fasilitas dan Personel
Inspektorat Kalsel Tegaskan Pengawasan Berbasis Risiko Kunci Tata Kelola Pemerintahan Akuntabel

Keterangan Gambar : Inspektur Kalsel, Akhmad Fydayeen, diruang kerjanya, di Banjarbaru, Selasa (18/11/2025).
Banjarbaru, Borneopos.com - Inspektorat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan menegaskan komitmennya dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif, dan akuntabel melalui implementasi pengawasan internal berbasis risiko.
Baca Lainnya :
- PT. SSC Bina Sanggar Seni Kuda Lumping di Desa Bekambit Asri 0
- Indocement Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Pabrik, Pemkab Banjar Terbantu Atasi TPA0
Penegasan ini disampaikan langsung oleh Inspektur Provinsi Kalimantan Selatan, Akhmad Fydayeen, dalam keterangan resminya di Banjarbaru, Selasa (18/11/2025).
Menurutnya, di tengah dinamika pembangunan yang semakin kompleks mulai dari tantangan global hingga meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik yang berkualitas pengawasan dan manajemen risiko harus menjadi fondasi utama dalam setiap proses pengambilan keputusan strategis.
“Penyelenggaraan negara dan pembangunan daerah adalah perjalanan yang penuh ketidakpastian. Di sinilah peran Pengawasan dan Manajemen Risiko menjadi sangat krusial keduanya adalah navigator kita. Pengawasan yang efektif memastikan kepatuhan, sementara manajemen risiko memungkinkan kita mengidentifikasi potensi kegagalan secara dini dan mengambil tindakan korektif, bukan hanya reaktif,” tegas Akhmad Fydayeen.
Ia menekankan bahwa Manajemen Risiko (MR) tidak boleh dipandang sekedar sebagai pemenuhan kewajiban administratif, melainkan harus menjadi budaya sadar risiko di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Kalsel.
Adapun Tiga Pilar Prioritas Inspektorat Kalsel yaitu pertama Pengawasan Berbasis Risiko (RBA) Memastikan sumber daya pengawasan seperti auditor dan P2UPD difokuskan pada program dan kegiatan berisiko tinggi terhadap pencapaian tujuan pembangunan daerah.
Kedua Integrasi Manajemen Risiko dalam Perencanaan Setiap SKPD wajib menyusun Peta Risiko yang terintegrasi dengan perencanaan sejak tahap RPJMD hingga implementasi program tahunan.
Ketiga Penguatan Kapasitas SDM Pelaksanaan bimbingan teknis dan pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi ASN dalam mengelola, menganalisis, dan memitigasi risiko.
“Tujuan kita jelas meminimalkan dampak negatif dari potensi risiko baik operasional, keuangan, maupun strategis sehingga sumber daya daerah dapat digunakan optimal dan tujuan pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan tercapai tepat waktu dan tepat sasaran,” tutup Akhmad Fydayeen. (Red/MCKalsel)
Baca Lainnya :
- Lagi, Polres Kotabaru Bekuk Penjual Zenith0
- Laka Lantas Depan Kantor KPUD Kotabaru, Korban Dikabarkan Meninggal Dunia0




.jpg)

.jpg)




