- Bakti Sosial Polda Kalsel, Bedah Ratusan Rumah Warga di Tujuh Kabupaten
- SMKS Bebunga Estate Gelar Training Penguatan Pendidikan Inklusi dan Pembelajaran Berbasis Industri
- Komitmen Kelola Lingkungan, Bupati Kotabaru Hadiri Rakornas Pengelolaan Sampah Nasional
- Bupati Kotabaru Bangga, Maratus Soleha Siswi SMKN 1 Melaju ke Seleksi Paskibraka Tingkat Pusat
- Disparpora Kotabaru Terima Kunjungan Komisi II DPRD Kabupaten Tapin
- Kotabaru Tampilkan Kapal Hias, Generasi Qurani Hebat pada Pawai Taaruf MTQ ke-36 Kalsel
- Bhayangkari Daerah Kalsel Pecahkan Rekor MURI dengan Banua Pinkers Run 2025
- Polda Kalsel Gelar Banua Bhayangkara Run, Diikuti 4300 Peserta
- Pemkab. Kotabaru Hadiri Pembukaan MTQN ke-36 Tingkat Provinsi di Kabupaten Banjar
- Fasilitas Pantai Gedambaan Kotabaru Dipuji Pengunjung, Banyak Perubahan!
Dinas Perkim Kotabaru Tak Hadir Rapat Di DPRD, Bahas Keluhan Warga Soal Pembebasan Lahan Bandara GSA

Keterangan Gambar : Rapat pembebasan lahan bandara di ruang komisi II DPRD Kotabaru, Senin (4/11/24)
KOTABARU, BORNEOPOS.COM - Proyek pembebasan lahan untuk perluasan bandara Gusti Syamsir Alam Kotabaru seolah tak berujung. Akibat lambannya proses tersebut Kepala Desa Stagen, H. Napirin Amin bersama tokoh masyarakat Stagen menemui Wakil ketua DPRD Kotabaru, Awaludin dan Mustakim S. E di Ruang Komisi II Kotabaru, Senin (4/11/2024).
Baca Lainnya :
- Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96, Berikut Pesan Suwanti Untuk Generasi Muda Bumi Saijaan0
- Paripurna DPRD Kotabaru, Pemkab Usulkan Raperda Perubahan Badan Hukum PT. Saijaan Mitra Lestari0
Pada pertemuan yang dipimpin oleh Sekretaris Komisi II Mustakim S,E warga stagen menanyakan soal kepastian masalah pembebasan lahan bandara.
"Sampai hari ini masih simpang siur prosesnya, belum jelas dimana posisi permasalahannya karena informasi yang kita dengar itu masalah pengukurannya belum selesai, kemudian terakhir itu syarat untuk ini kan harus ada KJPP, tim nilai tanah untuk mengetahui berapa harga tanah yang ada sana," ucap Mustakim
Lebih jauh disampaikannya, masyarakat sudah bersurat, kekhawatirannya cuma satu, jangan sampai proyek daerah ini kembali SILPA (Sisa lebih Pembiayaan Anggaran) atau enggak dipergunakan lagi anggarannya.
"Karena tahun 2023 itu, kalau enggak salah sekitar 50 Milyar Kurang lebih anggarannya sudah siap, kemudian di tahun ini berjalan ini ada lagi kurang lebih di sekitar 66 milyar dan dananya ini bersambung di tahun 2025 nanti," terangnya.
Selanjutnya diterangkan dana untuk pembebasan lahan itu disiapkan pemerintah daerah, cuma hari ini kita enggak tahu fix nya ini seperti apa ? anggaran yang dibutuhkan berapa ? Karena tim penilai tanahnya ini belum disiapkan oleh Dinas Perkim, belum diusulkan ke ULP.
"Karena tadi ini Dinas Perkim enggak hadir, rencananya hari Senin akan diagendakan lagi, nudah mudahan Perkim dan bpn bisa hadir bersama dan mencari solusi yang terbaik," ujar Mustakim.
Ia menjelaskan, pada prinsipnya kita mau mencari solusi yang terbaik, kasihan masyarakat sudah 2 tahun menunggu berapa kali diukur tanahnya sampai hari ini tidak ada kejelasan, artinya dalam tahapannya ini ada masalah yang belum bisa diklirkan, Makanya kita mau duduk bersama, untuk mencari apa sih masalahnya.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Stagen H. Napirin Amin mengungkapkan janji-janji pihak terkait soal pembebasan lahan bandara selalu terlambat.
"Warga pemilik lahan terus mempertanyakan soal pembebasan lahan, kapan pembayaran, apa masalahnya jadi berlarut-larut," ungkap Kades Stagen
Ia melanjutkan, hasil rapat hari ini belum ada keputusan, karena ada pihak-pihak terkait yang tidak hadir.
"Lahan warga yang akan dibebaskan rencananya ada 800, surat-suratnya ada segel dan sertifikat, untuk lahannya berada di 7 RT," tutupnya. (ril/red)
Baca Lainnya :
- Suwanti Kandidat Kuat Gantikan Posisi Ketua DPRD Kotabaru, Jika Syairi Mundur0
- Wakil Bupati Kotabaru Sampaikan Mengundurkan Diri Di Sidang Paripurna DPRD Kotabaru0
